1. Mayat pendaki di Gunung Everest
Percaya atau tidak, sudah ada sekitar 240 orang yang meninggal dunia ketika mendaki gunung salju tertinggi di dunia ini dan sebagian besar mayat mereka dibiarkan begitu saja di beberapa titik di gunung tersebut! Saat mendaki, Anda akan mengenali bahwa jaket-jaket yang berserakan dengan beragam warna di sepanjang jalur pendakian ternyata adalah mayat dari orang-orang yang mati membeku dalam perjuangannya meraih puncak Gunung Everest. Tidak ada orang yang berani mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk menurunkan mayat-mayat ini, karena bisa-bisa mereka juga ikut bergabung meramaikan parade jaket warna-warni yang membeku di gunung ini.
2. Peti mayat terbuka yang digantung di tebing di Cina
Pemandangan alam di Distrik Yibin di China bagian selatan memang begitu memukau. Namun, tebing-tebing hijau yang tinggi yang memutari daerah tersebut bukan berarti tak menyimpan cerita misteri yang bisa membuat Anda merinding.
Di tebing-tebing yang begitu tinggi itu, Anda akan mendapati peti mati yang begitu banyak digantung di permukaannya. Hingga kini, para sejarawan belum berhasil menjelaskan tentang bagaimana orang-orang Bo di zaman China selatan kuno mampu menempatkan peti mati sekaligus mayat di dalamnya pada permukaan-permukaan tebing yang tinggi itu.
3. Danau 'parade tengkorak' di Himalaya
Apabila Anda kebetulan sedang merencanakan liburan ke Himalaya, jangan lupa mencoba ice skating di Roopkund Lake saat kondisinya membeku. Namun, saat kondisinya sedang seperti danau-danau yang biasa Anda lihat di Indonesia, dengan air yang melimpah yang bergradasi hijau, Anda akan menemukan 'parade' tengkorak manusia di sini. Para arkeolog awalnya menduga bahwa tulang-belulang ini adalah miliki Zorawar Singh of Kashmir dan prajuritnya yang tersesat di Himalaya setelah perang The Battle of Tibet pada tahun 1841. Namun ternyata, penelitian ini tidak valid karena usia tulang-belulang tersebut secara ilmiah lebih tua dari waktu perang tersebut. Pada tahun 2004, akhirnya tim ekspedisi dari National Geographic menyelam ke dasar danau dan berhasil membuktikan bahwa usia tulang-belulang ini adalah 850 tahun.
4. Kolam 'persembahan' milik suku Maya di Meksiko
The Chichen Itza of Yucatan © nationalgeographic.com
Situs
The Chichen Itza of Yucatan di Meksiko begitu terkenal dengan
kolam-kolam alami yang sangat biru dan kaya mineral. Lokasi favorit para
turis luar negeri ini memang terdengar mengasyikkan. Namun, tunggu
sampai Anda menyelam ke bagian dasarnya dan menemukan tumpukan
tulang-belulang manusia di ceruk-ceruk yang ada di dinding-dinding dalam
kolam.
Menurut sejarahnya, tulang-belulang tersebut adalah milik orang-orang suku Maya yang dijadikan 'persembahan' bagi dewa yang disembah suku tersebut, agar segera mendatangkan hujan dan musim panen yang berlimpah. Biasanya, orang-orang yang dijadikan persembahan ini dibunuh terlebih dahulu lalu ditenggelamkan ke dasar kolam. Namun, ada juga yang sengaja ditenggelamkan hidup-hidup dengan posisi diikat. Untuk yang satu ini, jika mereka akhirnya selamat dan muncul lagi ke permukaan, berarti mereka adalah orang-orang terpilih dan akan menjalani hidup yang makmur sepanjang hayat. Sebelum dibunuh atau ditenggelamkan, orang-orang 'persembahan' ini dicat terlebih dahulu dengan cat biru asli milik suku Maya. Inilah yang menyebabkan air kolamnya memiliki warna biru yang indah.
5. Pantai tengkorak di Meksiko
Seandainya Anda berlibur ke pantai El Conchalito, di Baja California Sur, Mexico, jangan pingsan saat Anda secara tidak sengaja menginjak atau tersandung tulang-tulang manusia yang sengaja tidak dikubur dalam-dalam di area pantainya. Penduduk sekitar pertama kali menemukan adanya tengkorak yang sepertinya merupakan korban pembunuhan, pada tahun 1981. Pihak yang berwajib saat itu menerangkan bahwa kemungkinan besar, tengkorak tersebut adalah korban pembunuhan para penyelundup obat-obatan terlarang yang dibunuh oleh saingan bisnisnya. Namun, para arkeolog yang kemudian meneliti tulang-belulang tersebut menyatakan bahwa tulang ini berasal dari zaman Meksiko kuno. Anehnya, tulang-belulang ini banyak yang berwarna merah. Penjelasan yang valid dari para arkeolog tentang hal ini adalah bahwa pada masa Meksiko kuno dulu, orang-orang mengeluarkan lagi tulang-belulang saudaranya yang telah meninggal untuk mengecatnya dengan cat merah, sebagai hiburan. Aneh sekali bukan?
6. Mayat 'asap' dari suku Kuku-Kuku Aseki di Papua Nugini
Ketika mendengar kata daging asap, tentu Anda sudah familiar baik dengan bentuknya maupun cara pembuatannya. Akan tetapi, bagaimana dengan mayat 'asap'? Anda akan menemukannya hanya di Aseki, Papua Nugini. Orang-orang suku Kuku-Kuku di tempat ini 'mempertahankan' leluhur mereka yang meninggal agar tetap berada dekat dengan mereka dengan cara mengasapinya. Jasad orang-orang tersayang yang baru saja meninggal akan mereka tempatkan dalam sebuah kerangka dari bambu yang dibentuk seperti keranjang, lalu di letakkan di atas bara api. Setelah jasad tersebut hangus dan mengeluarkan asap, mereka akan menyandarkannya di dinding-dinding rumah atau tebing rendah di sepanjang wilayah suku mereka.
Meskipun ada beberapa yang sudah mengenal modernisasi dan memilih meng-kremasi jasad keluarga mereka dengan cara Kristen, masih ada saja orang-orang suku yang menggunakan cara ini. Biasanya sebelum diasapi, jasad akan ditusuk-tusuk di beberapa bagian untuk mengeluarkan cairan tubuhnya. Kemudian setelah itu, organ dalam dari jasad tersebut akan dikeluarkan paksa melalui anus. Sungguh sangat mengerikan bukan!
Jadi itulah enam lokasi kuburan terbuka yang paling angker dan menyeramkan di dunia. Masih penasaran ingin mendatangi langsung tempat-tempat ini?
sumber
No comments:
Post a Comment