Mengenal Abu Vulkanik dan Bahayanya

Meletusnya Gunung Kelud dan Gunung Sinabung menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Bencana meletusnya gunung memang bukan yang pertama kali di negeri kita ini. Sebelum Sinabung dan kelud, pada tahun 2010 Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan semburan abu vulkanik. Apa itu abu vulkani?

Salah satu yang berbahaya bagi kesehatan manusia dari letusan gunung berapi adalah debu vulkaniknya. Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. ( Wikipedia).

Pengamatan Mikroskop

Berikut adalah gambar dari hasil pengamatan mikroskop




Bisa Menyebabkan Batuk Darah
Yang harus diketahui, ternyata abu vulkanik bisa menyebabkan batuk darah. Menurut Prof dr Magdalena Sidhartani SpA (K), Kelapa Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP seperti yang dilansir tribunnews, mengungkapkan masyarakat harus berhati-hati untuk mengantisipasi bahaya abu vulkanik. Kandungan abu vulkanik tak sekadar debu, melainkan partikelnya lebih tajam.Kalau mengenai selaput lendir kornea mata akan terasa perih. Maka, perlu dibersihkan secara hati-hati. Sebisa mungkin jangan dikucek karena justru akan lebih parah.
Dia menambahkan, debu vulkanik juga berbahaya kalau sampai masuk ke saluran pernafasan manusia. Menurutnya, debu vulkanik lebih berbahaya ketimbang asap. Menurut Prof Magdalena, di dalam saluran pernafasan sebenarnya sudah ada bulu getar yang bekerja otomatis menolak partikel-partikel asing yang masuk. Debu vulkanik yang masuksecara otomatis akan ditolak. " Biasanya refleksnya terjadi batuk," katanya. yang kemudian akan menyebabkan batuk darah.
Bahaya lainnya
Abunya dapat mengakibatkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Tak hanya itu bahayanya, iritasi mata hingga kebutaan, kerusakan kulit kronis serta menyebabkan gangguan pada sistem paru-paru. Selain itu, tentu saja bisa mengakibatkan kematian mengingat suhu abu vulkanik bisa mencapai 800 hingga 1.500 derajat celsius.
Debu vulkanik terbentuk dari magma yang terpecah-pecah dengan diameter kurang dari dua milimeter yang tebentuk saat terjadi letusan. Kandungannya terdiri dari gas berbahaya yakni sulfur dioksida, karbon dioksida dan hidrogen flurida. Bagi pengidap asma dan penyakit pernafasan kronis lainnya seperti emphysema atau bronkitis lebih rentan terkena iritasi jika debu vulkanik memenuhi udara dengan kosentrasi tinggi.

Bahaya lainnya adalah apabila debu naik ke angkasa bisa membentuk awan panas dan menyebabkan hujan asam. Hujan ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan karena kandungan racunnya dapat menurunkan kesuburan tanah dan kematian bagi hewan. Bahaya abu vulkanik ini potensial mengancam mereka yang tinggal dekat dengan area gunung yang meletus. Sedangkan mereka yang tinggal jauh dari pusat letusan resikonya tentu lebih kecil.

Tips menghindari abu vulkanik antara lain menjauhlah dari pusat letusan abu vulkanik, menggunakan masker penutup hidung, gunakanlah pakaian tertutup untuk melindungi kulit serta hindarilah kegiatan di luar rumah. 


sumber 

No comments:

Post a Comment